Jumat, 23 Juli 2010

Freiya Nada Sjadzali

Freiya Nada Sjadzali
Ah, gak kerasa sudah 4 bulan putriku ini menjalani hidup sebagai bentuk energi yang dinamai manusia.  Cantik, lucu, pintar, enerjik, selalu ingin tahu dan berkemauan keras, itu adalah sifat-sifat yang selama ini selalu terasa darinya. 

Menjawab sekilas, jika ada yang ingin tahu kenapa aku dan istriku menamakannya Freiya Nada Sjadzali, awalnya begini (cerita deh):

Pada saat aku mengetahui bahwa si jabang bayi dalam kandungan istriku berkelamin wanita, aku dan istriku, Tisa, ingin ia menjadi wanita yang penyayang, cantik inside outside, kreatif, dan yang pasti berani untuk menjadi dirinya sendiri.  Setelah cek sana sini, ya google, buku-buku nama bayi baik yang Islam maupun yang bebas, dan sumber-sumber lainnya, kita jatuh hati pada satu nama, yaitu Freiya.  Apa sih artinya? Freiya, dalam legenda bangsa Norwegia dan sekitarnya, adalah ibu dari para dewa dewi, seorang mahadewi yang mempunyai kecantikan luar biasa.  Freiya juga melambangkan cinta kasih, kesenian, dan kesuburan atau kemakmuran.  Perfect!  Aku dan istriku setuju menamai sang buah hati idaman dengan nama indah itu.

Untuk nama tengah, aku meminta masukan dari Nyokap, ya namanya juga cucu pertamanya.  Usulan yang diberikan sebaiknya Islami.  Aku setuju, namun dengan catatan tidak bernuansa Arab.  Toh Islam itu luas, bukan hanya terpatok di ranah asal usulnya saja.  Setelah Nyokap dan kedua adikku, Ardhi dan Nisa, berburu nama, bermuaralah mereka ke nama Nada.  Selain cocok denganku yang memang penggila musik, ternyata dalam bahasa Arab Nada mempunya arti "embun" atau "murah hati".  Tambahan lagi, dalam bahasa Russia berarti "harapan".  Wah, cocok bener dengan keinginan kita di awal.  Thank you banget buat Nyokap, Ardhi dan Nisa.

Jadilah ia bernama Freiya Nada Sjadzali, seorang wanita yang merupakan harapan indah dari dirinya dan orang-orang yang menyayanginya, seorang gadis yang mempunyai kecantikan alami baik hati maupun fisiknya, seorang manusia yang mampu menjadi sempurna sebagai dirinya sendiri dengan segala rasa cinta kasih,  keberanian, dan kreatifitasnya.

Papa & Mama selalu sayang dan menjagamu, Freiya.

Rabu, 14 Juli 2010

Menari

Menarilah wahai cantik
Biarkan anganmu lepas
Dalam lembut bayangmu yang lentik
Tiada sentuh aku bernafas

Menarilah engkau wahai bidadari
Bawakan senandung kelopak bunga surga
Di alammu engkaulah sang Pemberi
Mengaliri jiwa, membentuk raga

Kau kupeluk dan kupuja
Kupeluk dan kupuja
Selalu begitu
Karena kucinta
Ya, engkau kucinta
Dalam segala dimensi
Dan dalam beribu semesta
Karena cinta dan damai adalah bahasa
Tak terucap, namun terasa
Dan keindahanmu membawaku kembali
Mengenalnya, menikmatinya, menjadi dirinya

Maka tetaplah menari wahai pembawa cinta
Menarilah, dan kemarin serta esok melebur di sini
Di saat ini, bersamamu
Di detik ini, denganmu